• Senin, 26 Desember 2011

    Liva, mahasiswi berjilbab yang cantik

    liva, begitulah namanya, seorang mahasiswi hukum disalah satu perguruan tinggi di kota x yang ditengah gelombang derasnya mode dan fesyen, dia tetap bertahan dengan prinsipnya dalam balutan jilbab panjangnya, liva, banyak mahasiswa yang kagum dengan daya tariknya, wajahnya bagai pualam, banyak pria tergoda ingin memacarinya. tapi jilbabnya yang panjang itu mengatakan dengan tegas bahwa dia menolak jenis hubungan yang dinamakan pacaran.

    suatu ketika dia mendapatkan sms dari doni, teman satu jurusannya, kebetulan dia, doni, dan desi, jadi satu kelompok dalam suatu tugas kuliah, . mendengar nama desi, maka liva tidak kahwatir, maka dia segera berangkat kerumah doni.

    tidak sampai 10 menit(karena memang tidak jauh), dia telah sampai didepan rumah kontrakan doni yang disekitar rumahnya hanya berisi tanah kosong. “Assalamu’alaykum!” sahut liva.

    doni lalu keluar, dengan ramah dia menyuruh liva masuk. dengan agak ragu liva masuk. “mana desi don?” tanya liva.
    “oh, dia bentar lagi datang, tunggu aja di dalam” sahut doni santai.

    saat masuk pintu, ternyata doni membekapnya dari belakang, dan dari kamar doni, dito teman dikampusnya juga keluar.
    saat itu liva terkejut ketakutan. “umph…”. “hahaha…heh, dit, tutup pintunya cepet, takut ada orang yang lihat!”

    liva meronta-ronta sambil menangis, dia lalu ditarik dito keruang tengah, tempat nonton tv, ternyata tv tersebut sedang menyala dengan adegan ranjang didalamnya.

    saat itulah liva sudah tahu apa yang akan menimpanya, dia berteriak sekencangnya, tapi apalah daya tiada yang mndengarnya.

    dengan penuh nafsu doni lalu merobek baju liva dengan pisau dapur, karena gerakan berontak liva proses menelanjanginya membutuhkan waktu 3 menitan..

    jubah yang dikenakan sehari-hari teah lepas, sekarang yang ada di tubuh liva ialah pakaian dalam dan kaus kakinya.. melihat pemandangan itu doni dan dito langsung menahan air liurnya. melihat kemolekan tubuh liva yang mulus dan putih yang selama ini menjadi rasa penasaran dikalangan cowok-cowk dikampusnya.

    giliran pertama adalah doni, tanpa basa basi dia langsung melucuti bh liva dengan kasar, lalu mencium bibir liva dengan paksa, awalnya kepala liva berontak, tapi doni dengans segala keahlian dan pengalamannya selama ini mulai meremas payudaranya dan memilin putingnya dengan lembut tapi mantap. merasakan serangan yang nikmat itu, liva tak kuasa manahan kejolak birahinya mulutnya mulai terbuka dan menerima terpaan lidah doni.

    setelah puas di bibir liva lalu doni mulai menjajah selangkang liva, cdnya telah basah. doni mulai melepas cd liva sampai lututnya, saat irulah doni dan dito terpukau melihat kemaluan liva yang bersih dan terawat.

    “jangan, tolong, jangan….” rintih liva. “banyak bacot! nih terima pistol gue!” kata dito yang telah membuka celananya dan alngsung memasukkan penisnya kemulut liva. “umh..” dengan perasaan jijik dia menerima penis dito.

    sidoni gak mau kalah, dia menjilati vagina liva dengan gerakan vertikal yang mau gak mau liva merasa amat terangsang dengan tindakan doni itu.

    “ummmmhhhhhh” terdengar dengusan liva, yang merasakan kenikmatan yabng baru kali ini dirasakannya. tak kuasa menahan terpaan kenikmatan itu, akal pikirannya telah dikalahkan oleh nafsu, diapun menikmatinya dengan menghisap penis dito. ” ahhhhh, ya gitu, betul,,, wah ternyata kamu punya bakat jadi perek liva…”

    segala atribut ‘alim’ yang disandang liva telah dia lepas semuanya, dia lupakan karena kenikmatan yang ada dihadapannya saat ini telah mengalahkan akal sehatnya.

    lalu doni mengubah posisi liva dengan bentuk dogi style.
    tanpa membantah lagi liva menurut saja, kini badannya tidak adalagi dihalangi sehelai benangpun, berkali2 dito dan doni mengagumi lekuk tubuh liva yang selama ini disembunyikan dengan rapat dalam balutan jilbab panjangnya. ” gile, bodi lu ngalahin si miske yang tercantik dikelas kita, ternyata lu yang paling cantik….!”ujar dito penuh kagum.

    tanpa lama-lama penis dito langsung diarahkan kemulut liva. liva pun menyambutnya dengan memainkan lidahnya, dan sepertinya dia mulai terbiasa dengan penis dito tersebut.

    begitu pula doni, melihat pantat yang begitu indah didepan matanya membuat penisnya berteriak dengan liarnya… liva tiada malu lagi terhadap semua hinaan ini, karena pikiranya saat ini dikuasai nafsu kewanitaannya, dia telah melupakan segala ilmu agama yang dia pelajari sejak kecil..

    pelan-pelan doni mulai menggesekkan penisnya dilubang kewanitaan liva, lalu bles! masuk lah seluruh penis doni di vaginanya. cairan merah keluar dari dalam lubang vaginanya, itu artinya liva memang masih gadis.

    kesucian yang dia agungkan selama ini kini telah terampas, tapi dia saat ini tidak begitu sedih karena nafsu saat ini sedang menguasainya.” ahhhh… memekmu enak banget liv, masih seret, bener-bener jago kamu merawat memekmu…” ujar doni.

    lalu doni pelan-pelan mulai menggerakkan pinggulnya. “umm….um…ummm…” liva yang menerima serangan dari doni sungguh tak kuat menahan rangsangannya. dito pun mulai mempercepat ayunan pinggulnya, “liv, terima spermaku yaa… telen abis!” sahut dito “crot,,” sperma dito keluar banyak dari mulut liva dan sebagian langsung ditelan liva tapi sebagian lagi lolos keluar dari mulutnya.

    dito duduk dilantai sambil menaikkan lagi adiknya yang baru layu. tapi doni mulai mempercepat goyangan pinggulnya, “akh.. akh…. enak… terus don…. terus…. kenapa begini enak don… kenapa?” ceracau liva.

    menjawab panggilan ‘welcome’ dari liva doni mempercepat lagi gerakannya “ah…liv… semangat!!!!”. gerakan mereka semakin buas, dito yang melihat adegan itu terbit kembali birahinya, lalu dia meremas payudara liva ukuran 34b yabng menggantung itu.

    “liv, aku mau keluar nih… terima yaaaa……” teriak doni, semburan sperma doni memenuhi liang kewanitaan liva yang selama ini belum pernah kemasukan sperma lelaki manapun. setelah keluar spermanya doni segera menarik penisnya, karena dito minta giliran.

    dengan tubuh lemas liva ditarik pinggulnya oleh dito dan dito mengangkangkan kaki liva, lalu tanpa lam-lama penis dito langsung masuk ke vagina liva dengan mudah karena vagina liva telah licin dan memang penis ito tidak sebesar penis doni. dito tidak berbasa-basi, dia langsung menggerakkan pinggulnya dengan kencang,”pelan-pelan dit, akh..” ceracau liva, tapi segera dibungkam dengan ciuman dari dito yang memainkan lidahnya. “ummm…ummm” rintih liva, meski penis dito kecil, tapi ciuman dito benar-benar kelas master, membuat liva merasa seperti terbang.

    doni tidak tinggal diam, dia mengambil adengan yang seru tersebut dengan kameranya.

    selama sepuluh menit, akhirnya dito berteriak, “liv, aku mau keluar!” lalu dito menarik penisnya dan diarahkan ke wajah liva dan “croot…” keluarlah sperma dito memenuhi wajah liva. setelah itu mereka bertiga dengan lemas terlentang di lantai dengan keadaan masih telanjang tiga-tiganya. tiba-tiba tanpa diketuk pintu dulu, irwan, ivan, sadat, beno, dan toni masuk sambil tepuk tangan.

    mereka ternyata telah dihubungi doni sebelumnya untuk ikut pesta ini, melihat begitu banyaknya orang, liva ketakutan, karena membayangkan akan melayani mereka semua, itu lah takdirnya.

    liva, mahasiswi berjilbab, akan melayani teman-taman sekelasnya dan akan melayani seluruh laki-laki di kelasnya…

    Featured Post 1

    Subscribe To RSS

    Sign up to receive latest news